Budaya Organisasi
Budaya organisasi memiliki peran dalam meningkatkan efektifitas suatu organisasi karena struktur
organisasinya yang mencerminkan berbagai ketentuan formal dan non normatif
serta bentuk penyeliaan yang digunakan oleh manajemen unuk mengarahkan dan
mengendalikan perilaku para anggota.
A.
Pengertian
Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai,
norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang
dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan (Michael
Armstrong, 2009). Dimana nilai merupakan apa yang diyakini bagi orang-orang
dalam berperilaku dalam organisasi dan norma merupakan aturan yang tidak
tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Siagian, (1995:126). Budaya organisasi merupakan
kesepa-katan (komitmen) bersama tentang nilai-nilai bersama dalam kehidupan organisasi dan
mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan
Robbins dan Judge (2008:256)
kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh
para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.
Menurut Stanley Davis, budaya organisasi adalah keyakinan dan nilai
bersama yang memberikan makna bagi anggota sebuah institusi dan menjadikan
keyakinan dan nilai tersebut sebagai aturan/pedomam perilaku didalam
organisasi.
Menurut Wheelen dan Hunger, budaya organisasi adalah himpunan dari kepercayaan, harapan, nilai-nilai yang dianut bersama oleh anggota
organisasi dan diwariskan ke generasi berikutnya.
B.
Fungsi
Menurut Pabundu Tika,
fungsi utama budaya organisasi sebagai berikut:
1. Sebagai batas
pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki
oleh suatu organisasi atau kelompok yang tidak dimiliki oleh yang lain.Contoh
perusahaan 3M di Amerika di kenal sebagai perusahaan inovatif yang memburu
pengembangan produk baru melalui program riset serta memberi penghargaan bagi
karyawan yang inovatif.
2. Sebagai perekat
bagi karyawan dalam suatu organisasi. Hal ini merupakan komitmen kolektif dari karyawan. Mereka bangga sebagai pegawai suatu organisasi. Para karyawan mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan rasa
tanggung jawab atas kemajuan organisasi.
3. Mempromosikan
stabilitas sistem sosial. Hal ini tergambarkan di mana lingkungan kerja di
rasakan positif, mendukung, dan konflik serta perubahan yang diatur. Contoh
perusahaan 3M di Amerika dalam menjamin stabilitas sosial, mempromosikan sebuah
kebijakan perekrutan yang menjamin lulusan universitas yang cakap akan direkrut pada saat yang tepat dan kebijakan pemberhentian yang menyediakan waktu 6 bulan bagi karyawan yang di berhentikan untuk mencari pekerjaan lain diluar 3M sebelum diberhentikan.
4. semua orang
diarahkan ke arah yang sama. Contoh, karyawan Disneyland, dengan dilebarkannya
mekanisme kontrol, didatarkannya struktur, Sebagai mekanisme kontrol dalam memadu
dan membentuk sikap perilaku karyawan. diperkenalkannya tim-tim dan di beri
kuasanya karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu
badaya yang kuat memastikan bahwa Amerika Serikat secara universal menarik,
bersih, dan tampak utuh dengan senyum yang cemerlang. Citra ini di dukung oleh aturan dan pengaturan yang formal.
5. Sebagai
integrator. Budaya organisasi dapat di jadikan sebagai integrator karena adanya
sub-subbudaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh adanya perusahaan-perusahaan
besar di mana setiap unit terdapat subbudaya baru. Demikian pula dapat
mempersatukan kegiatan para anggota perusahaan yang terdiri dari sekumpulan
individu yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda.
6. Membentuk
perilaku bagi karyawan/anggota. Fungsi seperti ini dimaksudkan agar para karyawan dapat memahami bgaimana mencapai tujuan organisasi. Contoh, untuk membentuk perilaku karyawan yang baik dalam mencapai tujuan organisasi, dilakukan program pelatihan dimana karywan baru di ukur dan dievaluasi berdasarkan standar perjalanan karir selam
6 bulan pertama hingga 3 tahun bekerja.
7. Sebagai sarana
untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok organisasi. Masalah utrama yang sering dihadapi organisasi adalah masalah adaptasi terhadap
lingkungan eksternal dan masalah integrasi internal. Budaya organisasi
diharapkan daptar berfungsi mengatasi masalah – masalah tersebut.
8. Sebagai acuan
dalam menyusun perencanaan organisasi. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, penentuan positioning yang akan dikuasai organisasi tersebut.
9. Sebagai alat
komunikasi. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara
atasan dan bawahan atau sebaliknya, Budaya sebagai alat komunikasi tercermin
pada aspek-aspek komuniksi yang mencakup kata-kata, segala sesuatu yang
bersifat material dan perilaku. Kata-kata mencerminkan kegiatan politik
organisasi. Material merupakan indikator dari status dan kekuasan, sedangkan perilaku merupakan tindakantindakan
realitas yang pada dasarnya dapat dirasakan oleh semua insan yang ada dalam
organisasi.
10. Sebagai
penghambat berinovasi. Budaya organisasi dapat juga sebagai penghambat dalam
berinovasi. Hal ini terjadi apabila budaya organisasi tidak dapat mengatasi
masalah-masalan yang menyangkut lingkungan ekstenal dan integrasi internal.
C.
Tipologi
(Tipologi menurut Cameron dan Quinn)
Cameron dan Quinn membuat empat tipologi budaya
organisasinya yaitu :
1. Klan adalah budaya organisasi yang
merupakan tempat paling ramah dan bersahabat untuk bekerja. Para anggota
organisasi saling berbagi kehidupan antar sesamanya. Ia mirip dengan keluarga
di luar rumah. Pemimpin, atau kepala organisasi, dipandang selaku mentor dan
mungkin juga figur orang tua. Organisasi terbangun atas loyalitas dan tradisi.
Komitmen para anggota terhadap organisasi cukup tinggi. Di samping itu,
organisasi menekankan pada keuntungan jangka panjang dari pembangunan sumber
daya manusia dan sangat memperhatikan kohesi organisasi dan moral. Kesuksesan
didefinisikan dalam pengertian sensitivitas pada penikmat jasa dan perhatian
pada orang lain. Organisasi Klan menempatkan kerja tim, keterlibatan
anggota, dan konsensus pada prioritas tertinggi.
2. Adokrasi merupakan tempat bekerja yang
dinamis, kewirausahawanan, dan kreatif. Para anggota bersikap waspada dan
bersedia mengambil resiko. Pemimpin dianggap selaku inovator dan pengambil
resiko. Organisasi direkatkan oleh komitmen atas inovasi dan eksperimentasi.
Penekanan Adokrasi adalah membawa organisasi menjadi perintis atau pionir.
Penekanan jangka panjang organisasi adalah pada perkembangan dan pencarian
sumber-sumber daya baru. Kesuksesan diartikan sebagai pencapaian keunikan jasa
dan produk-produk baru. Sebab itu, selalu menjadi pemimpin dalam produksi atau
pelayanan adalah nilai terpenting bagi organisasi yang memiliki budaya
Adokrasi. Organisasi juga menghendaki inisiatif dan kebebasan
individual.
3. Market juga disebut organisasi yang
berorientasi hasil, di mana concern utamanya adalah bagaimana
pekerjaan dituntaskan. Para anggota cenderung kompetitif dan berorientasi
tujuan. Pemimpin adalah pengarah yang ketat, produser, sekaligus kompetitor.
Mereka zakelijk dan penuntut. Reputasi dan kesuksesan adalah concern-nya.
Fokusnya pada jangka panjang adalah pemenuhan tujuan serta tindakan
kompetitif yang terukur.
4. Hirarki adalah organisasi yang
bersifat formal dan terstruktur. Prosedur-prosedur adalah pengatur yang utama
seputar apa yang orang harus lakukan. Pemimpin bangga jika diri mereka mampu
menjadi organisator dan koordinator yang baik, dengan kecenderungan pada
efisiensi. Bagaimana organisasi berjalan lancar adalah sesuatu yang kritis bagi
Hirarki. Aturan-aturan serta kebijakan-kebijakan formal yang membuat ikatan
dalam organisasi. Fokus jangka panjang adalah pada stabilitas dan kinerja yang
efisien dan kelancaran operasi. Kesuksesan didefinisikan dalam istilah
penjadualan yang lancar, biaya rendah, dan pengantaran yang teratur. Manajemen
pekerja concern pada keamanan pekerjaan dan prediktabilitas.
Daftar Pustaka
Achmad Sobirin, Budaya
Organisasi, (Yogyakarta : YKPN, 2007 )
Pabundu Tika, Budaya
Organisasi Dan Peningkatankinerja Perusahaan, (Jakarta : PT Bumi Aksara.2006)
(waktu akses : 10.07 WIB pada tanggal 07-07-2013)
(waktu akses : 10.11 WIB
pada tanggal 07-07-2013)
(waktu akses : 10.35 WIB
pada tanggal 07-07-2013)
No comments:
Post a Comment