Definisi
Diksi atau pilihan kata berkaitan dengan kata mana yang akan dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, memilih kelompok kata-kata atau menggunakan
ungkapan yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Dalam KBBI (2002 : 264)
diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya
untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan
mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat
karangan.
- Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
- Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar .
- Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa makna dari
gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar
kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Diksi
juga merupakan pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis
atau pembicara atau yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata
- seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga
kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.
Fungsi Diksi
Berikut adalah
fungsi dari diksi :
- Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
- Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
- Menciptakan komunikasi yang baik dan benar .
- Menciptakan suasana yang tepat.
- Mencegah perbedaan penafsiran.
- Mencegah salah pemahaman.
- Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Ciri-ciri diksi yaitu menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai
menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam
kalimat .
Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua
hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna :
Makna sebuah kata / sebuah kalimat
merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer,
1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1. Makna Leksikal : makna
yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera /
makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna
leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati
diterkam kucing).
Makna
Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna
gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses
reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku
yang bermakna “banyak buku”.
2. Makna Referensial dan
Nonreferensial : Makna referensial & nonreferensial perbedaannya
adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu
mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata
bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata bermakna
nonreferensial kalau tidak memiliki referen. Contoh: Kata meja dan kursi
(bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial).
3. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna
sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Contoh: Kata kurus, bermakna denotatif
keadaan tubuhnya yang lebih kecil & ukuran badannya normal. Makna
konotatif adalah: makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi
yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang yang menggunakan kata
tersebut. Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotatif netral,
artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping
bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yang
mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
Makna denotatif adalah makna dalam
alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan
apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata
secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata
makan misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan
ditelan. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif.
Makna konotatif adalah makna
asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi,
dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan
dalam makna konotatif dapat berarti untung atau pukul. Makna konotatif berbeda dari zaman
ke zaman. Ia tidak tetap. Makna konotatif atau sering juga disebut makna kiasan, makna
konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makna konotatif adalah suatu
jenis makna dimana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai emosional.
Kata-kata yang bermakna konotatif atau kiasan biasanya
dipakai pada pembicaraan atau karangan nonilmiah, seperti: berbalas pantun,
peribahasa, lawakan, drama, prosa, puisi, dan lain-lain. Karangan nonilmian
sangat mementingkan nilai-nilai estetika. Nilai estetika dibangun oleh bahasa
figuratif dengan menggunakan kata-kata konotatif gar penyampaian pesan atau
amanat itu terasa indah. Pada karangan ini kurang memperhatikan keakuratan
informasi dan kelogisan makna. Dalam menyampaikan pesan ada dua macam cara.
Pertama, penyampaian pesan secara langsung. Penyampaian pesan secara langsung
hampir sama dengan penyampaian pesan (informasi) dalam karangan tidak langsung
harus menggunakan bahasa figuratif dengan kata-kata konotatif. Kita tidak akan
bisa langsung memahami pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang
kalau tidak mempunyai kemampuan mengapresiasinya.
Berikut contoh kalimat
denotasi dan konotasi:
- Dia cantik seperti ibunya (denotatif)
- Dia cantik bagaikan bunga (konotatif)
- Beliau telah wafat tiga tahun yang lalu (denotatif)
- Beliau tekah mangkat tiga tahun yang lalu (konotatif)
- Kolam itu luasnya seratus meter persegi (denotatif)
- Kolam itu luas sekali (konotstif)
- Sebanyak seratus ribu orang yang menonton pertandingan sepakbola (denotatif)
- Membeludak penonton yang ingin menyaksikan pertandingan sepak bola (konotatif)
4. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah
leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Contoh: Kata kuda memiliki
makna konseptual “sejenis binatang berkaki empat yg bisa
dikendarai”. Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem
/ kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan suatu yang berada
diluar bahasa . Contoh: Kata melati berasosiasi dg suatu yg suci / kesucian.
Kata merah berasosiasi berani / paham komunis.
5. Makna Kata dan Makna Istilah
Makna
kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai
faktor dalam kehidupan dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi
jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Contoh: Kata tahanan, bermakna
orang yang ditahan,tapi bisa juga hasil perbuatan menahan. Kata air, bermakna
air yang berada di sumur, di gelas, di bak mandi atau air hujan. Makna
istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna
istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau
keilmuan tertentu. Contoh: Kata tahanan di atas masih bersifat umum, istilah di
bidang hukum, kata tahanan itu sudah pasti orang yang ditahan sehubungan suatu
perkara.
6. Makna
Idiomatikal dan Peribahasa
Yang dimaksud
dengan idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa baik kata,
frase, maupun kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal,
baik unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contoh:
Kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yg
disebut makna dasar, Kata rumah kayu bermakna, rumah yang terbuat dari kayu.
Makna pribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka
lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. Contoh: Bagai, bak, laksana dan
umpama lazim digunakan dalam peribahasa
7. Makna Kias dan Lugas
Makna
kias adalah kata, frase dan kalimat yang tidak merujuk pada arti
sebenarnya. Contoh: Putri malam bermakna bulan , Raja siang bermakna matahari.
Agar dapat
menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik
harus memenuhi syarat, seperti :
- Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
Seorang pengarang harus mempunyai
kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan
gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
- Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.
Contoh Paragraf :
1). Hari ini
Aku pergi ke pantai bersama dengan kawanku. Udara disana sangat sejuk. Kami
bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama
kemudian.
2). Liburan
tahun ini Aku dan kawanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang
ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir
angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah
tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami.
8. Makna Umum dan Khusus
Kata umum
dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang-lingkupnya. Semakin luas ruang-lingkup suatu kata,
maka makin umum sifatnya. Semakin umum suatu kata, maka semakin terbuka
kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya. Semakin sempit
ruang-lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit
kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya, dan semakin
mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat.
Misalnya:
Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair
atau tawes. Ikan tidak hanya mujair atau tidak seperti gurame, lele,
sepat, tuna, baronang, nila, ikan koki dan ikan mas. Dalam hal ini kata
acuannya lebih luas disebut kata umum, seperti ikan, sedangkan kata yang acuannya
lebih khusus disebut kata khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan mas.
Kata abstrak dan kata konkret
Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca-indra disebut
kata konkret, seperti meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi,
suara. Jika acuan sebuah kata tidak mudah diserap panca-indra, kata itu
disebut kata abstrak, seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak digunakan
untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus
gagasan yang sifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu
diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan. Karangan tersebut dapat
menjadi samar dan tidak cermat.
Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai
makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak,
hanya ada kesamaan atau kemiripan. Kita ambil contoh cermat dan cerdik kedua
kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar.
Kesinoniman kata
masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu
kata.
Kata Ilmiah dan kata popular
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang
bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan
oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi khusus.
Yang membedakan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah
bila kata populer digunakan dalam komunikasi
sehari-hari. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan, kata-kata
ilmiah digunakan pada tulisan-tulisan yang berbau pendidikan. Yang juga
terdapat pada penulisan artikel, karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi,
tesis maupun desertasi.
Sumber referensi :
Semoga Bermanfaat ya :D
ReplyDeleteSlot Machine Games At JTG - Missouri Online Gambling
ReplyDeleteSlot Machine Games 이천 출장마사지 At JTG. JTG offers 김제 출장샵 a wide variety of casino games 거제 출장안마 for the players at 태백 출장안마 their fingertips. 수원 출장샵 From slot machines to table games, they've