Sebelum
mengetahui lebih dalam mengenai alinea/paragraf, berikut adalah definisi dari paragraf
menurut beberapa ahli bahasa:
Menurut Arifin dan
S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.
Menurut Akhaidah
dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang
didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada
kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk suatu gagasan.
Menurut Oshima dan Hogue
(1983:1), paragraf adalah satuan dasar tulisan atau karangan yang di dalamnya
sekelompok kalimat yang saling berhubungan mengembangkan satu gagasan utama.
Menurut Tarigan (1996) paragraf
adalah seperangkat kalimat tersusun secara logis dan sistematis yang merupakan
satu kesatuan ekspresi pikiran atau mengandung satu ide pokok yang tersirat
dalam karangan.
Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf yang utama
adalah untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut
topik sebelumnya (yang baru). Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
Dalam pertarungan matador
yang resmi, biasanya ada enam ekor banteng yang dibunuh oleh tiga orang
laki-laki. Setiap laki-laki membunuh dua ekor banteng. Banteng itu harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu: berumur 4-5 tahun, tidak cacat, dan
telah mempunyai tanduk yang runcing serta bagus. Banteng-banteng ini telah
diperiksa oleh dokter hewan setempat sebelum bertanding. Dokter hewan berhak
menolak banteng yang tidak memenuhi syarat,misalnaya: masih di bawah umur,
tanduk masih lemah, ada kelainan di mata, atau penyakit yang nyata kelihatan.
Laki-laki yang bertugas
membunuh mereka disebut matador. Pilihan banteng yang akan mereka bunuh
tergantung hasil undian. Setiap matador mempunyai tiga orang candrilla yang
terdiri dari lima-enam orang yang dibayar dan diperintah oleh matador. Tiga dan
lima/enam orang tersebut menolongnya di lapangan, dengan memakai mantel tanpa
lengan dan atas perintahnya menempatkan banderillas yaitu kayu yang panjangnya
tiga kaki dengan ujung yang tajam dan berbentuk garpu yang disebut peones atau
banderilleros. Yang dua lagi dinamakan picadors, mereka muncul dengan
menunggang kuda di arena.
(Earnest Hemingway, The Bullfight)
(Earnest Hemingway, The Bullfight)
Dari contoh di atas dapat dilihat
peralihan antara paragraf pertama dan paragraf kedua. Paragraf pertama
bercerita tentang banteng; sedangkan paragraf kedua tentang laki-laki yang
bertugas membunuh banteng (matador). Paragraf pertama dan paragraf kedua pun
terlihat berhubungan erat. Kegunaan lain dari paragraf ialah untuk menambah
hal-hal yang penting untuk memerinci apa yang diutarakan dalam paragraf
terdahulu.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur-unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya.
1.
Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Kalimat
utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf
karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Berikut
ini ciri-ciri kalimat utama:
·
Kalimat
bersifat umum
·
Kalimat
tersebut memuat kata kunci yang diulang pada kalimat berikutnya
·
Mengandung
permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut
·
Biasanya
berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
·
Mempunyai
arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
·
Dapat
dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
·
Kalimat
tersebut mempunyai koherensi dengan kalimat lain ( Koherensi = kesinambungan. )
Tanda-tanda koherensi :
Tanda-tanda koherensi :
1.
Pengulangan
kata kunci
2.
Adanya kata
ganti
3.
Adanya kata
tugas ( kata penghubung, kata sambung, dsb).
4.
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. Kalimat penjelas memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
·
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
· Arti
kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
· Pembentukannya
sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat
transisi
· Isinya
berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung
kalimat topik
5.
Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu :
· Provokatif (menarik)
· Berbentuk frase
· Relevan (sesuai dengan isi)
· Logis
· Spesifik
Berdasarkan penempatan ide
pokok pada alinea,dapat ditentukan jenis alinea yang akan dibuat.
a.Alinea
deduktif
Apabila
ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut
deduktif.
b.Alinea
induktif
Apabila
ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.
c.Alinea
campuran
Alinea
yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir
disebut alinea campuran.Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan
pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
d.Alinea
deskriptif
Pada
jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang
membangun alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide
lainnya.ide pokoknya merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada
alinea tersebut.jadi,ide pokok disini tidak dinyatakan secara eksplisit.
Jenis
alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide dan alat
Bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau
keruntunan ide.jenis alinera tersebut adalah :
- Alinea definisi
- Alinea contoh
- Alinea perbandingan
- Alinea anlogi
- Alinea klimaks atau induktif
- Alinea anti klimaks atau deduktif
- Alinea campuran
- Alinea sebab akibat
- Alinea proses
- Alinea deskriptif
Berikut
ini diberikan contoh untuk setiap alinea.
a.
Alinea/Paragraf Definisi
contoh
:
- Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada took yang diyakininya sebagai took yang dapat dipercaya,baik tentang harga maupun tentang kualitas barag.Meskipun banyak took-toko baru yang bermunculan,ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada took itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain,keyakinannya tidak goyah terhadap took yang dilangganiya.
Ide pokok pada alinea atau
paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada bagian awal.Jadi,
alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea deduktif.
b.
Alinea contoh
contoh
:
- Perubahan telah terjadi pada industri tradisional.Berbagai jenis peralatan produk baru seperti mesin potong,mesin pres,mesin bor,mesin bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda.Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an.Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi.Disamping itu,telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.
Ide pokok pada paragraph
diatas dikembangkan dngan menggunakan contoh.ide pokok terdapat pada bagia awal
jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.
c.
Alinea perbandingan
Contoh
:
- Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern.Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya.Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang).Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya ,yaitu berupa batu,tanah liat,atau pun dahan pohon yang diolah secara manual.Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa.Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.
Ide pokok pada alinea ini
terdapat pada bagian awal.Ide diungkapkan secara perbandingan.Pada contoh
diatas.ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh barang-barang,alat, dan
jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat primitif dan masyarakat
modern.
d.
Alinea analogi
Contoh
:
4. Bahasa bukan merupakan
tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahsa hanya sebagai alat (komunikasi)
agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami
oleh pembaca dengan baik.Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan
pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya ,baik
dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal
satuan-satuan struktur bahasa ,misalnyastuktur satuan kata ,frasa
klausa,kalimat,dan alinea atau paragrafnda juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca
secara tepat.Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsure-unsur bahasa
tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapatmemahami gagasabn ilmiah yang
disampaikannya itu dengan baik.Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang
digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh.Sebelum berangakat,orang
yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi
kendaraannya,baik yang berkaitan dengan rem ,versneling,roda,ban,bensin dan
sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk
diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.
Ide pokok pada paragraf
atau alinea diatas terdapat pada bagian awal.Jadi alinea ini termasuk alinea
deduktif.Pengungkapan ide dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa
sebagai alat )secara analogi dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya
dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan ilmiah,yaitu kendaraan
(mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan selamat.
e.
Alinea Klimaks atau Induktif
Contoh
:
- Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber,yaitu yang bersumber dari pemilik bank,dari masyarakat penanam modal,dari masyarakat sebagai nasabah.Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam ropda kegiatan aliran arus dana.Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikandalam kebijakan pelasanaan kegiatan tersebut.Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim.Oleh sebab itu,majemen perbankan yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi perencanaan,pengorganisasian,penghimpunan,penyaluran,serta pengendalian dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.
Ide pokok pada alinea di
atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya (klimaks).Pengungkapan ide
dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.
f.
Alinea Anti Klimaks atau Deduktif
Contoh
:
- Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan.Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat,sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas.Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok.Oleh sebab itu,mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.
Ide pokok pada alinea
diatas terdapat pada bagian awal.Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif .Ide
dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat.Kalimat ketiga menyatakan adanya
penyebab masalah ekonomi.Kalimat terakhir mengandung ide yang menyatakan akibat
dari pernyataan pada kalimat ketiga.Hal ini dipertegas pula oleh adanya
ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda adanya hubungan
kolerasi secara eksplisit.
g.
Alinea Campuran
Contoh
:
- Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi anggotanya.Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya.Modalnya dikumpulkan dari anggotanya.Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh anggotanya.Keuntungan yang diperoleh badab usaha ini juga diperuntukan bagi anggotanya.Oleh sebab itu,bila usaha ini dilakuka dengan baik dan jujur,koperasi ini betul-betul dapat mensejahterakan keadaan ekonoi anggotanya.
Ide pokok alinea terdapat
pada kalimat awal dan akhir.Jadi,alinea ini merupakan alinea campuran alinea
deduktif dan induktif yang disingkat dengan sebutan alinea camouran.Ide pada
kalimat akhir alinea ini merupakan penegasan bterhadap ide yang diungkapkan
pada kalimat awal.Jadi,ide pokok pada alinea ini tetap satu.Kaitan ide
antarkalimat yang membentuk alinea ii dinyatakan secara eksplisit,yaitu dengan
menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi sebagai suatu
badanusaha.
h.
Alinea Sebab Akibat
Lihat contoh (6) di atas.
i.
Alinea Proses
Contoh
:
- Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa,akuntansi merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.Sebagai suatu system informasi,petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan.Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari.Hari ini perlu dilakukan sbagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.
j.
Alinea Deskriptif
- Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan.beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di antara batang pohon.Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih dan sejuk.Sungai itu tidak terlalu dalam.beberapa orang remaja berjingkrak menyrbrangi sungai sambil bergurau.Di pinggir sungai juga banyak remaja berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang indah itu dengan kameranya.Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang sambil bercengkrama.Udara di lembah itui sangat sejuk.Sungguh suatu pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.
Ide pada alinea di atas (9)
dikembangkan secara deskriptif.Tidak ada salah satu kalimat yang mengandung ide
pokok.Walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan ide pokoknya pada alinea
ini,pembaca alinea ini dapat mengetahui ide pokoknya adalah suatu lokasi
pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi oleh para remaja pada waktu
hari libur.Jadi,ide pokok pada alinea deskriptif tetap ada,hanya tidak
dinyatakan secara eksplisit.Ide pokok dapat diketahui pembaca dengan cara
menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada alinea ini.
E.
KRITERIA ALINEA
Bila
kita berbicara tentang kualitas suatu alinea,mau tidak mau kita dihadapkan pada
seperangkat syarat-syarat alinea yang baik.Beberapa syarat yang harus dipenuhi
agar alinea termasuk kategori baik,di antaranya:
(1) Satu alinea terdiri
atas beberapa kalimat.
(2) Alinea trsebut
mengandung satu ide pokok.
(3) Ide yang diungkapkan
dalam kalimat-kalimat yang membangun alinea tersebut saling berkaitan sehingga
terlihat koherensi secara berkesinambungan,sereta urutan yang logis dan runtun.
(4) Pengungkapan kelompok
ide dalam alinea tersebut merupakan satu kesatuan yang padu.
(5) Alinea tertulis dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(6) Struktur alinea harus
bervariasi disesuaikan dengan latar belakang pembaca,sifat media tempat alinea
(karangan) diterbitkan serta sifat dan tuntutan kalimat topik.
Macam-Macam Paragraf
Berdasarkan tujuannya, paragraf
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: paragraf pembuka, paragraf penghubung dan
paragraf penutup.
Paragraf pembuka memiliki peran
sebagai pengantar bagi pembaca untuk sampai pada masalah yang akan diuraikan
oleh penulis. Untuk itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan
perhatian pembaca, serta sanggup mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan. Usahakan paragraf pembuka ini tidak terlalu panjang agar
pembaca tidak merasa bosan. Di samping untuk menarik perhatian pembaca,
paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tujuan dari penulisan itu.
Paragraf penghubung berfungsi
menguraikan masalah yang akan dibahas oleh seorang penulis. Semua inti
persoalan yang akan dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh
sebab itu, secara kuantitatif paragraf ini merupakan paragraf yang paling
panjang dalam keseluruhan karangan/tulisan. Uraian dalam paragraf penghubung
ini, antar kalimat maupun antar paragraf harus saling berhubungan secara logis.
Paragraf penutup bertujuan untuk
mengakhiri sebuah karangan/tulisan. Paragraf ini bisa berisi tentang
kesimppulan masalah yang telah dibahas dalam paragraf penghubung, atau bisa
juga berupa penegasan kembali hal-hal yang dianggap penting dalam uraian-uraian
sebelumnya.
Syarat-syarat
Pembentukan dan Pengembangan Paragraf
Dalam pembentukan / pengembangan
paragraf, perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan berikut.
Kesatuan
Sebagaimana telah dipaparkan di
depan, bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf
adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam
pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang
dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah
paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua
kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
Kebutuhan hidup sehari-hari setiap keluarga
dalam masyarakat tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung pada besarnya
penghasilan setiap keluarga. Keluarga yang berpenghasilan sangat rendah,
mungkin kebutuhan pokok pun sulit terpenuhi. Lain halnya dengan keluarga yang
berpenghasilan tinggi. Mereka dapat menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk
membangun tempat-tempat beribadah, atau untuk kegiatan sosial lainnya. Tempat
ibadah memang perlu bagi masyarakat. Pada umumnya tempat-tempat ibadah ini
dibangun secara bergotong royong dan sangat mengandalkan sumbangan para
dermawan. Perbedaan penghasilan yang besar dalam masyarakat telah menimbulkan
jurang pemisah antara Si kaya dan Si miskin.
Contoh paragraf di atas adalah
contoh paragraf yang tidak memiliki prinsip kesatuan. Gagasan pokok tentang
penghasilan suatu keluarga dalam pengembangannya kita jumpai gagasan pokok lain
tentang tempat beribadah. Hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang
lain tidak merupakan satu kesatuan yang bulat untuk menunjang gagasan utama.
Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi
oleh suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah
sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri
sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan
timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan,
dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis
tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan. Kata atau
frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai
penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut.
·
Hubungan
yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya,
misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan,
selanjutnya, di samping itu, lalu, seperti halnya, juga, lagi pula, berikutnya,
kedua, ketiga, akhirnya, tambahan pula, demikian juga
·
Hubungan
yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya,
seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebaliknya, sama sekali
tidak, biarpun, meskipun
·
Hubungan
yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya;
misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun,
walaupun demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun
·
Hubungan
yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu,
oleh sebab itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya
·
Hubungan
yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara
itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah itu, kemudian
·
Hubungan
yang menyatakan singkatan, misal: pendeknya,
ringkasnya, secara singkat, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata
lain, misalnya, yakni, sesungguhnya
·
Hubungan
yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di
sana, dekat, di seberang, berdekatan, berdampingan dengan
Kelengkapan
Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu
paragraf adalah kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan
utama. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh berikut ini.
contoh pertama
Suku Dayak tidak termasuk suku
yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih dan bersengketa. (Contoh
paragraf ini hanya diperluas dengan perulangan. Pengembangannya pun tidak
maksimal).
contoh kedua
Masalah kelautan yang dihadapi
dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut seperti
halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung-burung yang indah. (Contoh
paragraf kedua ini merupakan contoh paragraf yang tidak dikembangkan. Paragraf
di atas hanya terdiri dari kalimat topik saja. Contoh ketiga berikut ini
merupakan contoh pengembangan dari contoh paragraf kedua di atas).
Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf
Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf
Sebagaimana telah dipaparkan di
depan bahwa sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling
menunjang dan hanya mengandung satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu
dituangkan ke dalam kalimat topik / kalimat pokok. Kalimat topik/kalimat pokok
dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di akhir di awal, di awal dan akhir,
atau dalam seluruh paragraf itu. Berikut ini secara urut akan dipaparkan
contoh-contoh paragraf dengan kalimat topik yang terletak di awal, di akhir, di
awal dan akhir, serta dalam seluruh paragraf.
contoh pertama
Kosa kata
memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan
berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki
seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di samping itu,
jumlah kosa kata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator bahwa
orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang
dikuasai, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang. Dengan demikian,
seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat/cocok untuk
mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.
contoh kedua
Pada waktu
anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis
dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan
memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali
mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya atau
dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah
berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat maupun di antara jam-jam
pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika
sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu.
Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa
daerahnya akan melaju terus dengan cepat.
6.
Pengembangan Paragraf.
Salah satu
cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka
paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai contoh dapat dilihat
paparan di bawah ini.
Kerangka paragraph
Gagasan
pokok : Keindahan alam di Tawangmangu
makin surut
Gagasan
pununjang :
- manusia telah mengubah segala-galanya
- hutan, sawah, dan ladang tergusur
- pohon-pohon tidak ada lagi
- pagar bunga sudah diganti
- gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:
Bernostalgia
tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan saja.
Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika kehidupan manusia telah mengubah
segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk
bangunan. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar
tanaman dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok
beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang
menelan biaya trilyunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan
kemesraan dan indahnya alam ini.
Secara
ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
berikut. Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu
spesifik sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga
memerlukan penjelasan yang panjang lebar). Kedua, tempatkanlah kalimat topik
tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf. Ketiga,
dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/ perincian-perincian yang
tepat. Keempat gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di
antara paragraf.
Ada beberapa
teknik (cara) mengembangkan paragraf yang dapat dilakukan. Teknik-teknik
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.
6.1 Secara Alamiah
Dalam teknik
ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang
dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu: (a) urutan
ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari
luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya; (b)
urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
(a) urutan
ruang
Bangunan
itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang sering disebut dengan
bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini
sering digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah
kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda
pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini
tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten
Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini
sering disebut kundalini mesem. Agak jauh di sebelah kanan ruang kundalini
mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini
disebut ruang pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan
upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil
dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan
ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang
Adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.
(b) urutan
waktu
Menendang
bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari
STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub
Halilintar. Dari sini pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat
bergabung dengan klub Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah
dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia
dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena
kakinya cedera.
Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan
utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling
rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga
gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya. Contoh berikut kiranya
dapat memperjelas uraian ini.
Bentuk
traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan kemajuan
tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya,
ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan
traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor
yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan
Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam
pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah
bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan
nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model
sebelumnya.
Pikiran utama dari paragraf di
atas adalah “bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman”.
Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor yang
dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan
Ford, dan traktor buatan Jepang.
Variasi dari klimaks ialah
antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan
gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun
ke gagasan lain yang lebih rendah.
Umum - Khusus & Khusus - Umum (deduktif
& induktif)
Cara pengungkapan paragraf yang
paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif. Berikut ini secara
urut akan disajikan contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif dan
induktif.
1.
Salah
satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari
bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh
tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan
bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang
lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
2.
Dokumen-dokumen
dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan
badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato,
terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia.
Hanya dalam keadaan tertentu , demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang
pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Demikian juga pemakaian bahasa Indoensia oleh masyarakat dalam upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan . Dengan kata lain, komunikasi timbal balik
antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
Bentuk
pengembangan paragraf juga ditentukan oleh fungsi paragraf tersebut dalam
sebuah karangan atau wacana. Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan,
membandingkan, mempertentangkan, menggambarkan, atau memperdebatkan. Berikut
ini akan dipaparkan bentuk-bentuk pengembangan paragraf berdasarkan fungsinya
dalam suatu karangan.
Perbandingan dan Pertentangan
Untuk
menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan
atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan
berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang
tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh berikut ini kiranya dapat memperjelas uraian di atas.
Ratu
Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di
muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang mengenakan
pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan
Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan
gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun.
Ia lebih cenderung berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi
ke pernikahan , ke pemakaman, ke upacara resmi misalnya ke parlemen.
Analogi
Analogi
biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan
hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal tersebut. Berikut ini akan disajikan contoh paragraf yang
dikembangkan dengan cara analogi. Di dalam contoh berikut ini penulis ingin
menjelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu.
Filsafat
dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk mendaratkan
pasukan infantri. Pasukan infasntri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan
yang diantaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak
bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah
hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan.
Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan itu kepada
pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat
pun pergiu kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan meneratas.
Sebab –
Akibat
Hubungan
kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab
dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas;
atau sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut
Jalan
Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari separuh
jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima. Untuk
mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan
kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan
tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini
terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah
sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Definisi Luas
Untuk
memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan
dengan beberapa kalimat atau bahkan beberapa paragraf. Berikut ini akan
disajikan contoh pengembangan paragraf yang berfungsi menjelaskan apa yang
dimaksud dengan pompa hidran, bagaimana cara kerjanya, dan bagian-bagian dari
pompa tersebut..
Pompa hidran
(Hydraulicran) ialah sejelis pompa yang dapat bekerja secara kontinue tanpa
menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja
dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan
mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama
sistem ini ialah pompa pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katup udara,
ruang udara , dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat dipompakan karena
adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup
tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke
tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.
Klasifikasi
Dalam pengembangan
paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan.
Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Berikut ini akan disajikan contoh pengembangan paragraf dengan
cara mengklasifikasikan.
Dalam
karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain
kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau
penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan
ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan
kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan
pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam
urutan yang sistematik.
Sumber referensi :
No comments:
Post a Comment