Pendahuluan
Komunikasi (communicaton)
berasal dari bahasa latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio
atau communicare yang berarti membuat sama (make to common).
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi
bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication
depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.
Sinyal - sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring
dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan
dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya
perilaku yang lebih rumit.
Manusia
berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi
manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun
komunikasi sudah dipelajari sejak lama, topik ini menjadi penting khususnya
pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang
revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat
seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi
bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi
menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya,
namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman
komunikasi itu sendiri.
Pembahasan
Pengertian komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata latin communicare
atau communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi
miliknya.
Beberapa
definisi komunikasi :
1.
Roben.J.G
Komunikasi
adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan
2.
Davis, 1981
Komunikasi
adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain
3.
Schram,W
Komunikasi
adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
Komunikasi
juga dapat diefinisikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dan
pengertian dari satu orang ke orang yang lain. Tujuan komunikasi dalam proses
organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual undestanding) . Pendek kata agar
terjadi penyetaraan dalam kerangka referensi, maupun dalam pengalaman.
Unsur – unsur komunikasi
Unsur –
unsur komunikasi ada 5, yaitu :
1.
Komunikator
2.
Menyampaikan berita
3.
Berita-berita yang disampaikan
4.
Komunikasi
5.
Tanggapan atau reaksi
Bagaimana menyalurkan ide melalui
komunikasi
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
- Ide (gagasan) => Si Sender
- Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata. - Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb. - Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan. - Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver. - Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Hambatan komunikasi
1.
Hambatan dari proses komunikasi
·
Hambatan dari pengirim pesan,
misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim
pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
·
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak
jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara
si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu
sulit.
·
Hambatan media, adalah hambatan yang
terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan
·
Hambatan dalam bahasa sandi.
Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan dari penerima pesan,
misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap
prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut
·
Hambatan dalam memberikan balikan.
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.
Hambatan Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang
tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.
Hambatan Semantik.
Faktor
pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan
dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas
atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya
perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya
istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya
bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4.
Hambatan Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan,
sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si
penerima pesan yang hendak disampaikan.
5.
Hambatan Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau
ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat.pancaindera seseorang,
dll.
Cara mengatasi hambatan komunikasi
1. Gunakan
umpan-balik
Beri
kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya,
sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
2. Kenali
si penerima berita
-
bagaimana latar belakang pendidikannya,
-
bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
- sejauh
mana minat dan perasaanya
3.
Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa,
bagaimana, kapan
Klasifikasi komunikasi dalam
organisasi
1.Dari
segi sifatnya :
a.
Komunikasi Lisan
Komunikasi
jenis ini tergolong kepada komunikasi aktif, dimana komunika dapat memberikan
timbal balik secara langsung apabila terjadi ketidakpahaman.
b.
Komunukasi Tertulis
Komunikasi
secara tertulis memang memberikan suatu dampak dimana komunikan akan merasa
kesulitan dalam memahami maksud dan tujan dari informasi itu, namun komunikasi
ini mempunyai dampak yang lama. Dan apabila komunikan lupa dengan apa yang
telah dipelajarai sebelumnya, maka ia dapat mengulangi membaca informasi
tersebut. Komunikasi ini tergolong komunikasi tidak lagsung, artinya apabila
komunikan tidak paham terhadap materi tertulis tersebut, maka komunikan tidak
dapat memberikan suatu umpan balik secara langsung. namun dengan berkembangnya
teknologi saat ini, maka meskipun komunikasi berjalan secara tidak langsung,
namun unpan balik dapat diberikan secara cepat baik melalui telepon, e-mail, dll.
c.
Komunikasi Verbal
Komunikasi
Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata).
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang
tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan
lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak
terlalu cepat atau terlalu lambat.
c.
Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor:
dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa
dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai
hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan
satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat
dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal
kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang
bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar
atau memperhatikan apa yang disampaikan.
d.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi
non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal
memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk
komunikasi non verbal :
a.
Ekspresi wajah. Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak
mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak
mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain
untuk mengobservasi yang lainnya
c.
Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
d. Postur
tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas
panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang
dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi
non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat
jelas.
f. Gerak
isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress
bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
2. .
Menurut Keresmiannya :
a.
Komunikasi Formal
Komunikasi
Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam
suatu organisasi.
b.
Komunikasi Informal
Komunikasi
informal (the grapevine) biasanya
disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari
satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya
tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
Jadi
agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa
memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan
(komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang
meresahkan karyawan).
Kesimpulan
Komunikasi dalam organisasi pada
dasarnya merupakan suatu kegiatan intern
didalam organisasi. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera
dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat
berjalan dengan baik. Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik
apabila arus informasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan. Pimpinan
organisasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat . Oleh karena itu
komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.
Sumber :
@andiny oktariana : Terima kasih atas infonya ya :D
ReplyDelete