Ryu's Said

Wellcome to my Blog, please enjoy and coment

Saturday, May 12, 2012

PHOBIA

Phobia merupakan suatu ketakutan yang berlebihan pada suatu hal tertentu. Tidak semua orang mempunyai phobia tetapi pada kenyataannya memang banyak orang yang mempunyai phobia yang sederhana hingga yang kompleks. Phobia sederhana pada seseorang masih terbilang wajar karena masih terdapat alasan logis untuk takut akan hal tersebut seperti phobia ketinggian ataupun phobia terhadap binatang tertentu.
Jika kita ambil contoh phobia ketinggian maka itu merupakan ketakutan berlebihan pada ketinggian yang masih dapat dijelaskan secara logis, misal karena ketinggian yang cukup tinggi seseorang pun wajar jika merasa rasa keamanan akan dirinya atau keselamatannya terancam atau mereka baerada diposisi yang berbahaya, karena jika dari tempat mereka berada yang berada di ketinggian yang cukup tinggi tersebut mereka terjatuh maka keselamatan mereka akan terancam dan keselamatan mereka pun dalam bahaya. Sehingga phobia dalam tahap ini masih terbilang wajar karena hampir semua orang pasti akan merasakan hal yang sama.
Phobia sosial berada diatas phobia sederhana dimana contoh dari phobia ini adalah phobia jadi pusat perhatian. Orang yang memiliki phobia ini akan bersikap agar tidak menarik perhatian orang bahkan berpenampilan yang tertutup atau sederhana agar tidak menjadi pusat perhatian orang. Maka penderita phobia ini akan mengalami masalah dalam bersosialisasi dengan sekitarnya.
Phobia kompleks seperti phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall. Orang yang memiliki phobia ini senang menghindari tempat-tempat ramai karena mereka takut ketika orang banyak melihat dirinya ataupun menghindari bunyi bising dari sekitarnya yang dapat membuatnya panik berlebihan, terkadang jika penderita phobia ini sudah parah maka penderita phobia ini dapat merasa sesak dan pingsan. Penderita phobia ini akan lebih senang menyendiri ditempat yang tidak ramai dan bahkan akan jarang keluar rumah karena menghindari tempat ramai yang banyak akan orang.
Phobia diatas dapat terjadi karena banyak alasan yang setiap orang akan memiliki alasan yang berbeda. Misal disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.
Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.

Cara mengatasi phobia dapat diatasi dengan terapi berbicara. Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai phobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah Konseling yaitu konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya phobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya. Psikoterapi yaitu seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT) yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan phobia.
Ataupun dengan terapi pemaparan diri (Desensitisation). Orang yang mengalami phobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.

No comments:

Post a Comment