1. Head Up Display
Apa itu Head-up Display? Head-up Display atau disingkat (HUD) adalah
tampilan transparan yang menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat dari sudut
pandang yang biasa. Asal-usul namanya berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan
posisi kepala yang naik (‘Terangkat’) dan melihat ke depan, bukan miring ke
instrumen yang lebih.
Sejarah HUD
Pertama kali diperkenalkan pada tahun
1950-an, digunakan pada pesawat jet pada perang dunia ke dua, dinamakan
teknologi reflektif gunsight. Pada zaman ini, tembakan cahaya dihasilkan dari sumber listrik yang
diproyeksikan ke sebuah kaca yang dipasang di panel instrumen di tengah daerah
pandang pilot, antara kaca depan dan pilot sendiri. Pada zamannya, reflektif gunsight ini
diproyeksikan ke sebuah layar cembung (CRT) yang dikendalikan oleh komputer yang terdapat
pada pesawat. Dari sinilah perkembangan teknologi HUD modern dimulai. Pada
tahun 1960-an interface HUD
menyediakan data penerbangan kepada pilot,
sehingga pilot tidak perlu melihat ke peralatan untuk mendapatkan informasi
penerbangan. Kemudian HUD Semakin banyak digunakan di dunia penerbangan,
contohnya saja pada tahun 1980. Pada tahun 1980, HUD pertama kalinya digunakan
oleh Air Inter pada pesawat model MD-80. Pada tahun 1984, penerbangan semakin
berkembang dan mendapatkan sertifikasi HUD ‘Standalone’ yang pertama sebagai
pesawat komersial, yang disebut HGS atau Head-up Guidance System.
Dan sampai beberapa tahun yang lalu pesawat
Embraer dan Boeing 636 New Generation menggunakan HUD opsional, namun sekarang
sudah semakin umum. Selain itu juga HUD
sudah mulai digunakan pada mobil dan aplikasi lainnya.
Generasi HUD
- Generasi Pertama:
HUD yang menggunakan layar CRT, mayoritas HUD
yang beroperasi adalah HUD jenis ini. Kelemahan
jenis ini adalah kualitas layar menurun semakin lama digunakan.
- Generasi Kedua:
HUD yang menggunakan sumber cahaya padat,
contoh LED. System ini tidak akan menurun
kualitas layarnya meskipun digunakan lama.
- Generasi Ketiga:
HUD yang menggunakan panduan gelombang optic untuk menghasilkan gambar secara langsung pada Combiner.
Contoh HUD generasi ketiga, menggunakan
gelombang optik dan menggunakan Combiner
- Generasi Keempat:
HUD yang menggunakan laser scanning untuk
menampilkan gambar dan bahkan video pada media transparan
Contoh HUD generasi keempat, yang menggunakan
laser scanning
Teknologi HUD
- CRT (Cathode Ray Tube). HUD mengirimkan sinyal informasi berbentuk kordinat x dan y. Sehingga tugas CRT untuk menggambarkan kordinat sebagai piksel grafik. CRT membuat piksel dengan menciptakan sinar elektronik yang mengenai permukaan tabung
- CRT Refractive. HUD Dari CRT, sinar diproduksi parallel kepada lensa collimating. Sinar diproyeksikan ke kaca semitransparan dan memantul ke mata pilot.
- Reflective HUD. HUD tipe ini dapat meningkatkan tanda brightness, meminimalisir redaman cahaya dari pemandangan visual eksternal sehingga memungkinkan untuk menghemat ruang di kokpit
- System Architecture. Sistem HUD ini mengumpulkan informasi dari sumber seperti IRS (Inertia Reference System), ADC (Air Data Computer), Radio Altimeter, Gyroscope, Radio Navigasi dan Kontrol Kokpit.
- Display Clutter. Kecenderungan perancang memasukkan data terlalu banyak sehingga tampilan HUD menjadi kacau. Hal ini sangat kritis bagi pengguna HUD yang selalu melihat interface HUD tersebut.
·
Contoh
penggunaan HUD dalam automotif
·
Automobile
·
General
Motors mulai menggunakan display head-up pada tahun 1988 dengan layar warna,
pertama muncul pada tahun 2001 pada Corvette. Pada tahun 2003, BMW menjadi
produsen Eropa pertama yang menawarkan HUDs. Menampilkan menjadi semakin
tersedia dalam mobil produksi, dan biasanya menawarkan speedometer, tachometer,
dan menampilkan sistem navigasi. Tampilan malam pun juga ditampilkan melalui
HUD di General Motors tertentu, Honda, Toyota dan kendaraan Lexus. Manufaktur
lainnya seperti Citroen, Saab, dan Nissan saat ini menawarkan beberapa bentuk
sistem HUD. HUDs Sepeda Motor helm juga tersedia secara komersial.
·
HUD
digunakan untuk mempermudah pengguna dalam menavigasikan kendaraan nya dengan
baik dan agar memnimimalkan jumlah terjadinya kelakaan saat berkendaraan,
seperti contoh nya apabila seorang pengendara sedang mengedarai kendaraan
dengan kecepatan 100 km / jam ingin mengalih kan pandangan nya walaupun hanya 1
detik itu dapat ber akibat fatal karena dalam 1 detik itu mobil sudah melaju
sejauh 27 meter.
·
Fakta
lapangan seperti itulah yang mendasari industri otomotif terus berupaya
meminimalkan resiko, dengan menciptakan sistem kontrol. Salah satunya, dengan
Head-Up Display (HUD), yang memiliki prospek menjanjikan. Itu karena HUD mampu
menampilkan informasi penting pada kaca depan, langsung pada area pandang
pengemudi, hingga ia tak perlu lagi menunduk atau celingukan mengalihkan
pandangannya dari jalan di depannya. Dengan memanfaatkan proyektor laser (laser
projector), diharapkan kaca mobil depan nantinya bisa berfungsi sebagai layar
monitor yang bisa menampilkan berbagai informasi berguna bagi pengendara.
2. Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI,
adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital
lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah
tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang
profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group.
Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan
bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi
dan diamati secara langsung.
Sebuah contoh nyata adalah Marmer UI Answering
Machine oleh Durrell Uskup (1992). Sebuah kelereng mewakili satu pesan yang
ditinggalkan di mesin penjawab. Menjatuhkan marmer ke piring diputar kembali
pesan atau panggilan terkait kembali pemanggil.
Contoh lain adalah sistem
Topobo. Balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bentak bersama,
tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang
bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal
gerakan-gerakan ini dan diulang mereka.
Pelaksanaan lain
memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa gambar di atas meja sistem dengan
pena yang benar-benar nyata. Menggunakan gerakan tangan, pengguna dapat
mengkloning gambar dan peregangan dalam sumbu X dan Y akan hanya sebagai salah
satu program dalam cat. Sistem ini akan mengintegrasikan kamera video dengan
gerakan system pengakuan.
Contoh lain adalah logat,
pelaksanaan TUI membantu membuat produk ini lebih mudah diakses oleh pengguna
tua produk. 'teman' lewat juga dapat digunakan untuk mengaktifkan interakasi
yang berbeda dengan produk.
Beberapa pendekatan telah
dilakukan untuk membangun middleware untuk TUI generik. Mereka sasaran menuju
kemerdekaan aplikasi domain serta fleksibilitas dalam hal teknologi sensor yang
digunakan. Sebagai contoh, Siftables menyediakan sebuah platform aplikasi yang
sensitif menampilkan gerakan kecil bertindak bersama-sama untuk membentuk antar
muka manusia – computer.
Dukungan kerjasama TUIs
harus mengizinkan distribusi spasial, kegiatan asynchronous, dan modifikasi
yang dinamis, TUI infrastruktur, untuk nama yang paling menonjol. Pendekatan
ini menyajikan suatu kerangka kerja yang didasarkan pada konsep ruang tupel
LINDA untuk memenuhi persyaratan ini. Kerangka kerja yang dilaksanakan TUI
untuk menyebarkan teknologi sensor pada semua jenis aplikasi dan aktuator dalam
lingkungan terdistribusi.
Computer Vision (komputer visi) merupakan
ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan
pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk
membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra
(gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video,
pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil
pemindaian medis.
Sebagai disiplin teknologi,
Computer Vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk
pembangunan sistem visi komputer. Contoh aplikasi dari visi komputer mencakup
sistem untuk:
- Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan otomatis).
- Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau menghitung orang).
- Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
- Modeling benda atau lingkungan (misalnya, inspeksi industri, analisis citra medis atau model topografi).
- Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer).
Dalam istilah bahasa Inggrisnya, automatic speech recognition (ASR) adalah
suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan
komputer
untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan
suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi
kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut
dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam
suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal
digital dengan cara mengubah gelombang
suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk
mengidentifikasikan kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang
diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan atau dapat dibaca oleh
perangkat teknologi sebagai sebuah komando untuk melakukan suatu pekerjaan,
misalnya penekanan tombol pada telepon
genggam yang dilakukan secara
otomatis dengan komando suara.
Alat pengenal ucapan, yang sering disebut dengan speech recognizer, membutuhkan sampel
kata sebenarnya yang diucapkan dari
pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam komputer,
dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam mencocokkan kata yang diucapkan
selanjutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan
sifatnya masih tergantung kepada pengeras suara. Alat ini hanya dapat mengenal
kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja dan hanya bisa mengenal
kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda
antar kata. Hanya sebagian kecil dari peralatan yang menggunakan teknologi ini
yang sifatnya tidak tergantung pada pengeras
suara. Alat ini sudah dapat mengenal kata yang diucapkan oleh banyak
orang dan juga dapat mengenal kata-kata kontinu, atau kata-kata yang dalam
penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan ucapan dalam perkembangan teknologinya merupakan
bagian dari pengenalan suara (proses identifikasi seseorang berdasarkan
suaranya). Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan
pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang diucapkan).
Bidang komunikasi
Komando Suara
Komando Suara adalah suatu program pada komputer yang
melakukan perintah berdasarkan komando suara dari pengguna. Contohnya pada
aplikasi Microsoft Voice yang
berbasis bahasa Inggris. Ketika pengguna mengatakan “Mulai kalkulator” dengan
intonasi dan tata bahasa yang sesuai, komputer
akan segera membuka aplikasi kalkulator. Jika komando suara yang diberikan
sesuai dengan daftar perintah yang tersedia, aplikasi akan memastikan komando
suara dengan menampilkan tulisan “Apakah Anda meminta saya untuk ‘mulai
kalkulator’?”. Untuk melakukan verifikasi, pengguna cukup mengatakan “Lakukan”
dan komputer akan langsung beroperasi.
Pendiktean
Pendiktean adalah sebuah proses mendikte yang sekarang ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan laporan atau penelitian. Contohnya pada aplikasi Microsoft Dictation yang merupakan aplikasi yang dapat menuliskan apa yang diucapkan oleh pengguna secara otomatis.
Pendiktean adalah sebuah proses mendikte yang sekarang ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan laporan atau penelitian. Contohnya pada aplikasi Microsoft Dictation yang merupakan aplikasi yang dapat menuliskan apa yang diucapkan oleh pengguna secara otomatis.
Telepon
Pada telepon, teknologi pengenal ucapan digunakan pada proses penekanan tombol otomatis yang dapat menelpon nomor tujuan dengan komando suara.
Pada telepon, teknologi pengenal ucapan digunakan pada proses penekanan tombol otomatis yang dapat menelpon nomor tujuan dengan komando suara.
Bidang kesehatan
Alat pengenal ucapan banyak digunakan dalam bidang kesehatan
untuk membantu para penyandang cacat dalam beraktivitas. Contohnya pada
aplikasi Antarmuka Suara Pengguna atau Voice
User Interface (VUI) yang menggunakan teknologi pengenal ucapan dimana
pengendalian saklar lampu misalnya, tidak perlu dilakukan secara manual dengan
menggerakkan saklar tetapi cukup dengan mengeluarkan perintah dalam bentuk
ucapan sebagai saklarnya. Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak
dapat menggerakkan saklar karena cacat pada tangan misalnya. Penerapan VUI ini
tidak hanya untuk lampu saja tapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi kontrol
yang lain.
Bidang militer
Pelatihan Penerbangan
Aplikasi alat pengenal ucapan dalam bidang militer adalah
pada pengatur lalu-lintas udara atau yang
dikenal dengan Air Traffic Controllers
(ATC) yang dipakai oleh para pilot untuk mendapatkan keterangan mengenai
keadaan lalu-lintas udara seperti radar, cuaca, dan navigasi. Alat pengenal ucapan digunakan
sebagai pengganti operator yang memberikan informasi kepada pilot dengan cara
berdialog.
Helikopter
Aplikasi alat pengenal ucapan pada helikopter digunakan
untuk berkomunikasi lewat radio dan menyesuaikan sistem navigasi. Alat ini
sangat diperlukan pada helikopter karena ketika terbang, sangat banyak gangguan
yang akan menyulitkan pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi
dengan terlebih dahulu memencet tombol tertentu.
5. Speech Synthesis
Speech
synthesis adalah sebuah kemampuan bicara
manusia yang dibuat oleh manusia (artificial). Sebuah sistem komputer digunakan
untuk tujuan ini yang disebut sebagai speech synthesizer, dan dapat
diimplementasikan ke dalam software atau hardware. Sebagai contoh sebuah sistem
text-to-speech (TTS) yang dapat mengkonversikan
teks dengan bahasa biasa menjadi suara.
Synthesized
speech dapat diciptakan dengan menggabungkan beberapa potongan-potongan dari pembicaraan/pidato yang sudah direkam dalam
sebuah basis data. Kualitas dari sebuah speech synthesizer dilihat dari
kemiripannya dengan suara manusia dan kemampuannya
untuk bisa dipahami. Program TTS yang jelas dapat membantu orang dengan
gangguan visual atau ketidakmampuan membaca, untuk mendengarkan pada pekerjaan
yang tertulis dalam komputer. Banyak Sistem Operasi komputer yang telah
dimasukkan speech synthesizer sejak tahun 1980-an.
Teknologi
Speech Synthesis
Yang
paling penting dalam kualitas sistem
speech synthesis adalah kealamian dan kejelasannya. Kealamaian menjelaskan
bagaimana dekatnya suara output dengan suara manusia, sementara kejelasan
adalah dengan kemudahan di mana output tersebut dapat dipahami. Speech
synthesizer yang ideal adalah yang alami dan jelas. Sistem speech synthesis
biasanya mencoba untuk memaksimalkan kedua karakteristik.
Dua
teknologi utama dalam pembuatan gelombang suara synthetic speech adalah Concatenative
Synthesis dan Formant Synthesis. Setiap teknologi mempunyai kekuatan dan kelemahannya, dan penggunaan yang
ditujukan dari sistem synthesis akan menentukkan pendekatan mana yang
digunakana.
Concatenative
Synthesis
Concantenative
synthesis didasarkan dengan penggabungan dari segmen-segmen dari pembicaraan yang sudah direkam. Secara umum,
concatenative synthesis memproduksi synthesized speech dengan suara yang paling
alami. Tetapi, perbedaan antara variasi alami dalam pembicaraaan dan sifat dari
teknik otomasi untuk pensegmentasian gelombang suara terkadang menghasilkan
kesalahan suara dalam output.
Formant
Synthesis
Formant
synthesis tidak menggunakan pembicaraan manusia sebagai sample pada runtime.
Daripada itu, synthesized speech yang dihasilkan dibuat dengan additive
synthesis dan sebuah model akustik (physical modelling synthesis). Parameter
seperti frekuensi dasar, penyuaraan, dan tingkat kebisingan di variasikan dari waktu
ke waktu untuk menciptakan gelombang buatan (artificial) dari sebuah
pembicaraan. Banyak sistem yang berdasarkan formant synthesis menciptakan
pembicaraan yang seperti robot yang tidak mungkin dapat dikenal sebagai suara
manusia. Tetapi, kealamian maksimum bukan selalu tujuan dari sebuah sistem
speech synthesis, dan sistem formant synthesis mempunyai keuntungan dari sistem
concatenative. Pembicaraan yang di-formant synthesis-kan dapat menjadi sangat
jelas, bahkan dalam kecepatan yang tinggi, sehingga menghindari kesalahan suara
yang sering dialami sistem concatenative.
Formant synthesis biasanya program
yang lebih kecil dari concatenative sistem karena ia tidak menggunakan basis
data dari sampel-sampel pembicaraan. Oleh karena itu formant synthesis dapat
ditanamkan dalam sistem yang mempunyai memory dan microprosesor yang terbatas.
Karena sistem yang berdasarkan formant mempunyai kendali penuh dari sluruh
aspek dari hasil pembicaraan, variasi yang luas dari prosodi dan intonasi dapat
dihasilkan, menyampaikan tidak hanya pertanyaan dan pernyataan tetapi juga
emosi dan nada suara.
Sumber
referensi:
http://ranggaadhityap.blogspot.in/2011/11/speech-synthesis.html?m=1
No comments:
Post a Comment