Pendahuluan
Adolf Hitler lahir
tanggal 20 April 1889 di Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di Salzburger
Vorstadt 15, Braunau Am Inn, Austria. Di masa Perang Dunia ke-I, dia
masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk
keberaniannya. Di tahun 1919, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan
di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis
Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang
tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut "Fuehrer".
Di tahun 1928 partai
Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin
rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan.
Dalam keadaan seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan
Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir
Jerman.. Dengan
jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan
menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan,
proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri
terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan
sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di
pengadilan sama sekali.
Banyak lawan-lawan politik dibunuh langsung di tempat. Meski begitu,
sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar
penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan
perbaikan-perbaikan ekonomi.
PEMBAHASAN
Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar
terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang
mati dalam peperangan yang dia biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp
konsentrasi, masih berjuta juta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau
yang hidupnya berantakan akibat perang.
Keberhasilan Adolf Hitler dapat terlihat dari perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Perilaku kepemimpinannya tampak dari
cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing
dan mengarahkan, ataupun dari cara menegakkan disiplin. Adolf Hitler menjadi
pemimpin yang berhasil pada masanya walaupun dia oleh dunia luas dianggap
manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah.
Hitler, sebagai seorang pemimpin, memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam
mempengaruhi orang lain melalui orasinya. Keahlian berorasi itulah yang
membuatnya cepat menggandeng banyak pengikut. Melalui orasinya, Hitler berhasil
memasukkan ide-idenya mengenai anti Semit, anti Yahudi, anti Komunis, semangat
Lebensraum, dan eugenetika kepada rakyat yang kebanyakan kecewa pada kekalahan
Jerman di Perang Dunia I.
Orasi
Hitler mempengaruhi pikiran pendengar dan memainkan emosinya. Hal tersebut
membuat partai jadi sangat bergantung padanya. Sejak Hitler masuk, keanggotaan
partai Buruh awalnya hanya puluhan orang ini, berkembang pesat menjadi ratusan
bahkan ribuan orang. Untuk memperbanyak pendukungnya, Hitler sering mengadakan
pawai yang diakhiri dengan pidatonya yang penuh nafsu.
Selain ahli orasi, Hitler juga merupakan ahli strategi. Memanfaatkan kemarahan
rakyat terhadap pemerintah karena hiperinflasi dan pendudukan Prancis atas
Ruhr, Hitler menggerakkan pemberontakan. Meskipun pemberontakan ini gagal
karena media. Hitler juga merekrut orang-orang yang berkompeten dan memiliki
pengaruh luas, semacam Ernst Rohm, Hermann Goering, dan Joseph Goebbels. Orang
orang tersebut kemudian dijadikan petinggi petinggi partai.
Hitler menganut gaya kepemimpinan otoriter. gaya kepemimpinan ini menempatkan
kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang di antara
mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai
penguasa tunggal. Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih banyak,
merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah.
Kedudukan
bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak
pimpinan. Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan
dengan bawahannya. Saat Hitler menjadi sebagai pemimpin Jerman, gaya
kepemimpinannya berhasil membawa Jerman pada kondisi full employment. Meskipun keadaan tersebut tidak bisa meningkatkan Purchasing Power Parity rakyat.
Pandangan Karl
Haushofer berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf Hitler, juga
dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme. Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnya
menganut teori Kjelen, yaitu sebagai berikut :
1.
Kekuasan
imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim
untuk menguasai pengawasan dilaut
2.
Negara
besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat
(Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.
3.
Geopulitik
adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan
hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah).
Beberapa
kelebihan dari gaya kemeimpinan otoriter selain yang telah disebutkan diatas
yaitu pelaksanaan
tugas merupakan kegiatan penting sehingga setiap bawahan Hitler melaksanakan
tugas dengan maksimal dan pelaksanaan tugas tidak keliru, salah atau menyimpang
dari instruksi, semua hal diatur dengan kedisiplinan yang tinggi, dan keputusan
dapat diambil dengan cepat karena tidak menggunakan musyawarah atau diskusi.
Beberapa kekurangan
dari gaya kepemimpinan otoriter selain yang telah disebutkan diatas yaitu
Inisiatif dan kreatifitas orang-orang yang dipimpin dimatikan, karena dipandang
akan menyimpang dari instruksi, kurang memperhatikan hubungan manusiawi, kurang
mempercayai orang lain, sukar memberikan maaf pada bawahan, pendapat dari
bawahan bukan saja dianggap tidak benar, tetapi dinilai tidak perlu dan
dianggap menantang atau membangkang, orang-orang yang dipimpin tidak bersatu
dan terpecah-pecah dalam kelompok kecil
KESIMPULAN
Keberhasilan Adolf Hitler dapat terlihat dari perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Perilaku kepemimpinannya tampak dari
cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, ataupun dari cara menegakkan disiplin. Pandangan
Karl Haushofer berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf Hitler. Pokok–
pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjelen. Dalam kepemimpinan
Hitler terdapat banyak kelebihan dari gaya kepemimpinan yang digunakan namun
juga banyak kekurangannya.
Sumber
:
No comments:
Post a Comment